Bisikan Semu
Karya : Cynthia Novelia
Rasanya, baru semalam aku berjumpa denganmu. Kini, rasa rindu datang setiap harinya. Sakit yang begitu menyiksa selalu terasa di sekujur tubuh ini. Tetapi, yang lebih memerihkan adalah ketika kumengetahui hanya akulah yang merindu itu. Ya, hanya diriku.
Ingin rasanya aku bertemu denganmu. Inginku tanyakan segala pertanyaan yang tersimpan rapi selama ini di dalam hati . Ada rasa perih ketika aku menahan segala rasa penasaranku padamu. Tapi, apa daya, aku hanya bisa berdiam diri. Waktu yang belum mempertemukan kita kembali membuat aku hanya bisa membisu. Tetapi, jikalau kita bertemu kembali, aku merasa... lebih baik aku digerogoti rasa sakit dari rasa ingin tahuku ini daripada aku mengetahui kebenaran yang ada. Kebenaran yang sebenarnya sudah terjawab jauh sebelum aku... aku... jatuh hati padamu. Jawaban yang akan engkau berikan adalah... tidak, bukan ? Kuberharap, seiring bertahannya gejolak di dada ini, perlahan rasa ini akan menghilang di telan waktu. Cukup... cukup sampai di sini. Aku pesimis akan rasaku kepadamu. Yang membuatku semakin pesimis adalah perbedaan di antara kita. Perbedaan itulah yang membuatku sadar akan diri ini bahwa kita tidak akan pernah bersatu. Ya, tidak akan pernah.
Kubisikkan keluh kesahku ini pada angin yang membelai lembut jemari – jemariku. Meski terasa dingin, namun itu semua melegakan dada ini yang penat akan menyimpan rasa yang sudah bertahan lama. Rerumput pun seakan menari untuk menghibur diriku. Aku tersenyum, merebahkan diriku pada mereka, menatap langit untuk sesaat dan kemudian tertidur dalam hangatnya mentari senja.
Dan semuanya Kutulis ketika rintik hujan menyapa manis sang bumi Minggu.
No comments:
Post a Comment